PENGARUH PENGGUNAAN SLAG SEBAGAI FINE AGGREGATE PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE BINDER COURSE (AC-BC) TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL DAN DURABILITAS

Priyatno, Bagus and Budirahardjo, Slamet and Kristiawan, Agung and Permata, Putri Anggi (2017) PENGARUH PENGGUNAAN SLAG SEBAGAI FINE AGGREGATE PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE BINDER COURSE (AC-BC) TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL DAN DURABILITAS. tidak ada.

[img]
Preview
Text
HASIL-TELITI-ASPAL-SLAG-2017-UPGRIS-REGULER.-Rev.1-PDF.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Suatu struktural jalan raya terbagi menjadi beberapa lapis konstruksi yaitu Sub Grade sebagai lapisan tanah dasar, Sub Base Course sebagai lapis pondasi bawah, Base Course sebagai lapis pondasi atas, dan Surface Course sebagai lapis permukaan. Lapis permukaan tersebut harus dibuat sedemikian sehingga akan menghasilkan lapisan yang kedap air dengan stabilitas tinggi dan tahan lama. Konstruksi Lapisan permukaan ini disebut dengan aspal beton. Konstruksi ini dibuat dari campuran bahan batu pecah, pasir alam dan bahan pengikat aspal. Tersedianya bahan konstruksi jalan yang memenuhi syarat spesifikasi teknis merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pembangunan jalan. Quarry (sumber) material yang tersedia disekitar proyek jalan akan sangat membantu menurunkan biaya konstruksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa sifat-sifat karakteristik campuran Laston Lapis Pengikat (AC-BC) dengan metode Marshall test bila campuran AC-BC terpengaruh adanya variasi penggunaan fine aggregate “Slag” serta mendapatkan Kadar Aspal Optimum (KAO) akibat pengaruh variasi penggunaan fine aggregate “Slag” pada campuran Laston Lapis Pengikat (AC-BC). Pada proses rangkaian tahap penentuan kadar aspal optimum (KAO) campuran AC-BC akibat pengaruh variasi persentase fine aggregate slag dalam campuran sebeasr 0% fine aggregate slag atau 100% fine aggregate abubatu didapatkan nilai VMA > 14% pada kadar aspal 4% - 6%, VFA > 63% pada kadar aspal 5,2% - 6%, VIM = 4,9% sampai 5,9% (pada kadar aspal 5,1% - 5,5%), stabilitas > 800 kg pada kadar aspal 4% - 6%, flow > 2 mm pada kadar aspal 4% - 6%, MQ > 200 kg/mm pada kadar aspal 4% - 6%, sehingga kadar aspal optimum (KAO) campuran AC-BC sesuai dengan persyaratan Spesifikasi Baru Beton Aspal Panas, Departemen Kimpraswil (Agustus 2001) untuk Lalu Lintas (LL) > 1 juta ESA ini didapat sebesar 5,35%. Akibat pengaruh variasi persentase fine aggregate slag dalam campuran tersebut sebesar 50% didapatkan nilai VMA > 14% pada kadar aspal 4% - 6%, VFA > 63% pada kadar aspal 5,3% - 6%, VIM = 4,9% sampai 5,9% (pada kadar aspal 5,2% - 5,7%), stabilitas > 800 kg pada kadar aspal 4% - 6%, flow > 2 mm pada kadar aspal 4% - 6%, MQ > 200 kg/mm pada kadar aspal 4% - 6%, sehingga kadar aspal optimum didapat sebesar 5,5%. Untuk pengaruh variasi persentase fine aggregate slag dalam campuran tersebut sebesar 100% didapatkan nilai VMA > 14% pada kadar aspal 4% - 6%, VFA > 63% pada kadar aspal 5,2% - 6%, VIM = 4,9% sampai 5,9% (pada kadar aspal 5,6% - 6%), stabilitas > 800 kg pada kadar aspal 4% - 6%, flow > 2 mm pada kadar aspal 4% - 6%, MQ > 200 kg/mm pada kadar aspal 4% - 6%, sehingga kadar aspal optimum (KAO) sebesar 5,8%. Kata kunci : slag, fine aggregate, uji Marshall, laston lapis pengikat

Item Type: Article
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknik dan Informatika > Teknik Sipil
Fakultas Teknik dan Informatika > Teknik Sipil
Depositing User: renie renie renie
Date Deposited: 22 Jan 2018 04:56
Last Modified: 22 Jan 2018 04:56
URI: http://eprints.upgris.ac.id/id/eprint/183

Actions (login required)

View Item View Item