KAJIAN LINGUISTIK FORENSIK: KONTROVERSI TUTURAN ARTIS ZASKIA GOTIK DALAM KASUS PENGHINAAN LAMBANG NEGARA

Budiawan, R. Yusuf Sidiq and Mualafina, Rawinda Fitrotul (2016) KAJIAN LINGUISTIK FORENSIK: KONTROVERSI TUTURAN ARTIS ZASKIA GOTIK DALAM KASUS PENGHINAAN LAMBANG NEGARA. In: Seminar Internasional Isu-isu Mutakir dalam Kajian Baasa dan Sastra, 21--22 September 216, FIB UGM Yogyakarta.

[img] Text
MAKALAH SEMINAR LINGUISTIK FORENSIK UGM (R. YUSUF SIDIQ B. & RAWINDA FITROTUL M.).pdf

Download (249kB)

Abstract

Kajian Linguistik Forensik ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan ada tidaknya unsur penghinaan lambang negara pada tuturan artis Zaskia Gotik, 2) mendeskripsikan apakah tuturan tersebut melanggar UU nomor 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan. Penyediaan data dalam kajian deskriptif kualitatif ini dilakukan dengan pengamatan, tes, dan dokumentasi. Data hasil pengamatan berupa rekaman video tuturan kontroversional Zaskia Gotik pada acara Cecepy yang kemudian dibandingkan juga dengan rekaman video gaya bahasa humor Zaskia Gotik pada acara Dangdut akademi, sedangkan data hasil tes berupa informasi-informasi terkait kemampuan orang-orang berlatar pendidikan SD pada umumnya dalam menjawab apa lambang negara pada sila kelima. Selain itu, dokumentasi berupa UU nomor 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan juga digunakan untuk dicermati dan dianalisis. Data tersebut kemudian dianalisis dan dikaitkan dengan UU yang dituduhkan dalam kasus ini. Setelah itu, data hasil analisis tersebut disajikan secara formal dan informal. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 1) Zaskia Gotik secara sengaja mengubah lambang negara sila kelima dengan maksud membuat humor, 2) Zaskia Gotik memiliki gaya bahasa humor yang khas dari satu acara ke acara yang lainnya, yaitu dengan melakukan pelanggaran bidal relevansi, 3) UU nomor 24 tahun 2009 tidak memenuhi syarat untuk menjerat tuturan kontroversial Zaskia Gotik, 4) Gaya bahasa humor dengan melakukan pelanggaran bidal relevansi boleh dilakukan, tetapi sebaiknya tidak digunakan pada hal-hal yang dihormati, disakralkan, atau dianggap sensitif oleh masyarakat, termasuk lambang negara. Kata kunci: penghinaan, lambang negara, bebek nungging, Zaskia Gotik, bidal relevansi, gaya bahasa humor.

Item Type: Conference or Workshop Item (Speech)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: dosen upgris semarang
Date Deposited: 28 May 2018 07:00
Last Modified: 28 May 2018 07:00
URI: http://eprints.upgris.ac.id/id/eprint/403

Actions (login required)

View Item View Item