MODEL PENGEMBANGAN POTENSI BERWIRAUSAHA MASYARAKAT DESA MENJADI DESA VOKASI MITRA BINAAN UPGRIS SEMARANG (Studi Kasus Desa Ngombak Dan Desa Kalimaro Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan )

Sumastuti, Efriyani and Hasbullah, Umar Hafidz Asy'ari and Hadi, Dwi Prasetyo (2018) MODEL PENGEMBANGAN POTENSI BERWIRAUSAHA MASYARAKAT DESA MENJADI DESA VOKASI MITRA BINAAN UPGRIS SEMARANG (Studi Kasus Desa Ngombak Dan Desa Kalimaro Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan ). tidak ada.

[img]
Preview
Text
1.LAP AKHIR-DESA VOKASI-24Maret17.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Disadari atau tidak, tumbuhnya pengangguran tak lepas dari luputnya perhatian pemerintah terhadap desa-desa yang ada di negeri ini. Kurangnya perhatian pemerintah telah menjadikan masyarakat pedesaan enggan tinggal di desa dan memilih pergi ke kota. Di kotapun mereka tetap kalah bersaing. Betapa tidak, selama di desa mereka tidak dibekali pendidikan yang mempuni. Ujung-ujungnya mereka menghasilkan masalah baru. Lantas, pemerintah kota akan berusaha untuk mengembalikan mereka ke daerah asalnya. Tentu saja memilih solusi praktis dengan mengembalikan mereka ke desa tanpa memberikan jaminan kehidupan yang lebih layak adalah sebuah kejahatan. Dan ini bukan lagi persoalan pemerintah lokal melainkan sifatnya nasional dan harus kita selesaikan secara nasional pula. Dalam negara agraris desa adalah wadah bagi tumbuh dan berkembangnya nuansa agraris itu sendiri. Bila corak agraris sungguh-sungguh diperhatikan, barangkali tidak ada lagi cerita penduduk desa yang berbondong-bondong pergi ke kota. Corak agraris sepatutnya dilihat sebagai peluang bukan sebuah keterbelakangan. Modernitas bukan alasan untuk mengalihfungsikan lahan-lahan produktif menjadi pabrik industri yang tidak berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Pemerintah tidak punya legitimasi untuk memutus mata pencaharian para petani demi kepentingan investor asing yang ingin memanfaatkan lahan dalam negeri. Apalagi di dalam negeri masih banyak petani yang tidak memiliki tanah dan hidup di bawah garis kemiskinan. Bahkan, perebutan lahan terus-menerus mencuat. Lagi-lagi petani-petani tak bertanah kian termarginalkan dari lahan-lahan produktif yang sempat mereka kelola. Desa Ngombak dan Desa Kalimaro adalah desa dampingan UPGRIS Semarang melalui beberapa program yang telah di laksanakan yaitu POSDAYA, IbM dan lainya. Berdasarkan letak geografis dan reliefnya Desa Ngombak dan Desa Kalimaro merupakan wilayah yang tiang penyangga perekonomiannya berada pada sektor pertanian dan merupakan daerah yang cenderung cukup sulit mendapatkan air bersih. Karena termasuk daerah kering, maka jenis tanaman yang produktif untuk dikembangkan adalah padi, padi gogo, jagung, ketela pohon, kedelai, kacang hijau, kacang tanah serta palawija lainnya. Komoditas tanaman pertanian dengan produksi yang terbanyak sepanjang musim tanam adalah jagung. Jagung merupakan icon di Kecamatan Kedungjati, khususnya Desa Ngombak dan Desa Kalimaro. Tetapi sayangnya potensi yang ada belum dapat berkembang secara optimal. Potensi yang ada di desa merupakan nilai-nilai kearifan lokal yang belum diberdayakan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat, sehingga kantong-kantong kemiskinan menjadi salah satu penyebab terjadinya urbanisasi penduduk. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan program Desa Vokasi, yaitu kawasan untuk pendidikan keterampilan vokasional. Melalui program desa vokasi diharapkan dapat melahirkan wirausahawan baru yang dapat menciptakan lapangan kerja baru, sekaligus mendukung pengembangan usaha ekonomi kreatif dan produktif di suatu desa yang dapat dijadikan sumber potensi ekonomi dan pemberdayaan masyarakat pedesaan.

Item Type: Article
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan > Bimbingan dan Konseling
Depositing User: renie renie renie
Date Deposited: 22 Jan 2018 02:58
Last Modified: 22 Jan 2018 03:00
URI: http://eprints.upgris.ac.id/id/eprint/178

Actions (login required)

View Item View Item