MEMBACA KRITIS SEBAGAI UPAYA MENGEMBANGKAN BERPIKIR KRITIS

Asropah, - (2016) MEMBACA KRITIS SEBAGAI UPAYA MENGEMBANGKAN BERPIKIR KRITIS. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas PGRI Semarang. (In Press)

[img] Text
Berpikir kritis.pdf

Download (3MB)

Abstract

Pendidikan merupakan tulang punggung pengembangan sumber daya manusia, mulai tingkat dasar sampai dengan perguruan tinggi. Untuk mencapai pengembangan sumber daya manusia dapat mencapai sasaran yang efektif dan efesien, diperlukan konsep dan strategi yang tepat. Salah satu strategis yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kemampuan membaca. Membaca merupakan untuk memperoleh informasi, memperoleh ilmu dan pengetahuan serta pengalaman-pengalaman baru. Dengan membaca akan mempertinggi daya pikirnya, mempertajam pandangannya dan memperluas wasasannya. oleh karena itu, membaca merupakan kegiatan yang diperlukan oleh siapapun dan harus dilatihkan sejak dini Tujuan utama membaca adalah untuk mencari informasi dari sumber terulis. Informasi ini diperoleh melalui proses pemaknaan terhadap bentuk-bentuk yang ditampilkan. Secara lebih khusus membaca sebagai suatu keterampilan bertujuan untuk mengenali aksara dan tanda-tanda baca, mengenali hubungan antara bentuk dengan makna atau meaning (1978:15) Kegiatan membaca pada tataran yang lebih tinggi, pembaca harus mampu memahami, menerima, menolak dan meyakni pendapat yang dikemukakan oleh penulisnya. Pada tingkat ini, pembaca tidak hanya memahami apa yang tersurat, tetapi harus dapat menghubungkan kemungkinan maksud penulis berdasarkan pengalaman pembaca, Jadi pada aturan ini kemampuan berpikir kritis amat diperlukan. Berpikir kritis selalu melibatkan sejumlah keterampilan. Moore dan Parker (1986) menyatakan "Critical thinking involvers a lot of skills, including the ability to listen and read carefully. look for and find hidden assumptions and trace the consequences of claim". Berpikir kritis meliputi banyak keterampilan, termasuk menyimak dan membaca secara cermat, mencfari dan menemukan keterampilan, termasuk kemampuan menyimak dan membaca secara cermat, mencari dan menemukan asumsi-asumsi yang tersembunyi, dan melacak konsukensi suatu pernyataan. Burns (1996) mengungkapkan kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan mengolah bahan bacaan untuk menemukan makna, baik yang tersirat maupun yang tersurat melalui tahap mengenal, memahami, menganalisa, mensintesis, dan menilai. Mengolah bahan bacaan secara kritis, artinya pembaca tidak hanya menangkap makna yang tersurat (reading on the lines) tetapi juga menemukan makna antar baris (reading between the lines) dan makna di balik baris (reading beyond the lines) kata kunci : membaca ktirit, berpikir ktitis.

Item Type: Other
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Usis Prasetyo Aryanabih
Date Deposited: 20 Aug 2018 03:07
Last Modified: 20 Aug 2018 03:07
URI: http://eprints.upgris.ac.id/id/eprint/465

Actions (login required)

View Item View Item